Jelajahi hook experimental_useContextSelector dari React, alat canggih untuk mengoptimalkan performa dengan mengonsumsi nilai konteks secara selektif di komponen Anda. Pelajari cara kerjanya, kapan menggunakannya, dan praktik terbaik.
React experimental_useContextSelector: Pendalaman Konsumsi Konteks Selektif
React Context API menyediakan cara untuk berbagi data di seluruh pohon komponen Anda tanpa harus meneruskan props secara manual di setiap level. Meskipun canggih, penggunaan Context secara langsung terkadang dapat menimbulkan masalah performa. Setiap komponen yang mengonsumsi sebuah Context akan di-render ulang setiap kali nilai Context berubah, bahkan jika komponen tersebut hanya bergantung pada sebagian kecil dari data Context. Di sinilah experimental_useContextSelector berperan. Hook ini, yang saat ini berada di kanal eksperimental React, memungkinkan komponen untuk berlangganan secara selektif pada bagian-bagian tertentu dari nilai Context, yang secara signifikan meningkatkan performa dengan mengurangi re-render yang tidak perlu.
Apa itu experimental_useContextSelector?
experimental_useContextSelector adalah hook React yang memungkinkan Anda memilih bagian spesifik dari nilai sebuah Context. Alih-alih me-render ulang komponen ketika bagian mana pun dari Context berubah, komponen hanya akan di-render ulang jika bagian yang dipilih dari nilai Context tersebut berubah. Hal ini dicapai dengan menyediakan fungsi pemilih (selector function) ke hook, yang mengekstrak nilai yang diinginkan dari Context.
Manfaat utama menggunakan experimental_useContextSelector:
- Peningkatan Performa: Meminimalkan re-render yang tidak perlu dengan hanya me-render ulang ketika nilai yang dipilih berubah.
- Kontrol yang Lebih Halus: Memberikan kontrol yang presisi atas nilai Context mana yang memicu re-render.
- Pembaruan Komponen yang Dioptimalkan: Meningkatkan efisiensi keseluruhan aplikasi React Anda.
Bagaimana cara kerjanya?
Hook experimental_useContextSelector menerima dua argumen:
- Objek
Contextyang dibuat menggunakanReact.createContext(). - Sebuah fungsi pemilih (selector function). Fungsi ini menerima seluruh nilai Context sebagai argumen dan mengembalikan nilai spesifik yang dibutuhkan oleh komponen.
Hook tersebut kemudian membuat komponen berlangganan perubahan pada nilai Context, tetapi hanya me-render ulang komponen jika nilai yang dikembalikan oleh fungsi pemilih berubah. Hook ini menggunakan algoritma perbandingan yang efisien (Object.is secara default, atau komparator kustom jika disediakan) untuk menentukan apakah nilai yang dipilih telah berubah.
Contoh: Konteks Tema Global
Mari kita bayangkan sebuah skenario di mana Anda memiliki konteks tema global yang mengelola berbagai aspek tema aplikasi, seperti warna primer, warna sekunder, ukuran font, dan jenis font.
1. Membuat Konteks Tema
Pertama, kita membuat Konteks Tema menggunakan React.createContext():
import React from 'react';
interface Theme {
primaryColor: string;
secondaryColor: string;
fontSize: string;
fontFamily: string;
toggleTheme: () => void; // Example action
}
const ThemeContext = React.createContext(undefined);
export default ThemeContext;
2. Menyediakan Konteks Tema
Selanjutnya, kita menyediakan Konteks Tema menggunakan komponen ThemeProvider:
import React, { useState, useCallback } from 'react';
import ThemeContext from './ThemeContext';
interface ThemeProviderProps {
children: React.ReactNode;
}
const ThemeProvider: React.FC = ({ children }) => {
const [theme, setTheme] = useState({
primaryColor: '#007bff', // Default primary color
secondaryColor: '#6c757d', // Default secondary color
fontSize: '16px',
fontFamily: 'Arial',
});
const toggleTheme = useCallback(() => {
setTheme(prevTheme => ({
...prevTheme,
primaryColor: prevTheme.primaryColor === '#007bff' ? '#28a745' : '#007bff' // Toggle between two primary colors
}));
}, []);
const themeValue = {
...theme,
toggleTheme: toggleTheme,
};
return (
{children}
);
};
export default ThemeProvider;
3. Mengonsumsi Konteks Tema dengan experimental_useContextSelector
Sekarang, katakanlah Anda memiliki komponen yang hanya perlu menggunakan primaryColor dari Konteks Tema. Menggunakan hook useContext standar akan menyebabkan komponen ini di-render ulang setiap kali properti apa pun di dalam objek theme berubah (misalnya, fontSize, fontFamily). Dengan experimental_useContextSelector, Anda dapat menghindari re-render yang tidak perlu ini.
import React from 'react';
import ThemeContext from './ThemeContext';
import { experimental_useContextSelector as useContextSelector } from 'react';
const MyComponent = () => {
const primaryColor = useContextSelector(ThemeContext, (theme) => theme?.primaryColor);
return (
Teks ini menggunakan warna primer dari tema.
);
};
export default MyComponent;
Dalam contoh ini, MyComponent hanya akan di-render ulang ketika nilai primaryColor di dalam ThemeContext berubah. Perubahan pada fontSize atau fontFamily tidak akan memicu re-render.
4. Mengonsumsi Aksi Konteks Tema dengan experimental_useContextSelector
Mari kita tambahkan sebuah tombol untuk mengganti tema. Ini menunjukkan cara memilih sebuah fungsi dari konteks.
import React from 'react';
import ThemeContext from './ThemeContext';
import { experimental_useContextSelector as useContextSelector } from 'react';
const ThemeToggler = () => {
const toggleTheme = useContextSelector(ThemeContext, (theme) => theme?.toggleTheme);
if (!toggleTheme) {
return Error: Tidak ada fungsi pengganti tema yang tersedia.
;
}
return (
);
};
export default ThemeToggler;
Di komponen ini, kita hanya memilih fungsi toggleTheme dari konteks. Perubahan pada warna atau font tidak menyebabkan komponen ini di-render ulang. Ini adalah optimisasi performa yang signifikan ketika berurusan dengan nilai konteks yang sering diperbarui.
Kapan Menggunakan experimental_useContextSelector
experimental_useContextSelector sangat berguna dalam skenario-skenario berikut:
- Objek Konteks Besar: Ketika Konteks Anda berisi banyak properti, dan komponen hanya perlu mengakses sebagian kecil dari properti tersebut.
- Konteks yang Sering Diperbarui: Ketika nilai Konteks Anda sering berubah, tetapi komponen hanya perlu bereaksi terhadap perubahan spesifik.
- Komponen yang Kritis Performa: Ketika Anda perlu mengoptimalkan performa rendering dari komponen spesifik yang mengonsumsi Konteks.
Pertimbangkan poin-poin ini saat memutuskan apakah akan menggunakan experimental_useContextSelector:
- Kompleksitas: Menggunakan
experimental_useContextSelectormenambah sedikit kompleksitas pada kode Anda. Pertimbangkan apakah peningkatan performa sepadan dengan tambahan kompleksitas tersebut. - Alternatif: Jelajahi teknik optimisasi lain, seperti memoization (
React.memo,useMemo,useCallback), sebelum beralih keexperimental_useContextSelector. Terkadang memoization sederhana sudah cukup. - Profiling: Gunakan React DevTools untuk memprofil aplikasi Anda dan mengidentifikasi komponen yang di-render ulang secara tidak perlu. Ini akan membantu Anda menentukan apakah
experimental_useContextSelectoradalah solusi yang tepat.
Praktik Terbaik Menggunakan experimental_useContextSelector
Untuk menggunakan experimental_useContextSelector secara efektif, ikuti praktik terbaik berikut:
- Jaga Selector Tetap Murni: Pastikan fungsi pemilih Anda adalah fungsi murni. Fungsi tersebut seharusnya hanya bergantung pada nilai Konteks dan tidak boleh memiliki efek samping.
- Memoize Selector (jika perlu): Jika fungsi pemilih Anda mahal secara komputasi, pertimbangkan untuk memoize menggunakan
useCallback. Ini dapat mencegah perhitungan ulang yang tidak perlu dari nilai yang dipilih. - Hindari Selector yang Bertingkat Dalam: Jaga agar fungsi pemilih Anda tetap sederhana dan hindari akses objek yang bertingkat dalam. Selector yang kompleks bisa lebih sulit untuk dipelihara dan dapat menimbulkan bottleneck performa.
- Uji Secara Menyeluruh: Uji komponen Anda untuk memastikan bahwa mereka di-render ulang dengan benar ketika nilai Konteks yang dipilih berubah.
Komparator Kustom (Penggunaan Lanjutan)
Secara default, experimental_useContextSelector menggunakan Object.is untuk membandingkan nilai yang dipilih dengan nilai sebelumnya. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu menggunakan fungsi komparator kustom. Ini sangat berguna ketika berurusan dengan objek kompleks di mana perbandingan dangkal (shallow comparison) tidak cukup.
Untuk menggunakan komparator kustom, Anda perlu membuat hook pembungkus (wrapper hook) di sekitar experimental_useContextSelector:
import { experimental_useContextSelector as useContextSelector } from 'react';
import { useRef } from 'react';
function useCustomContextSelector(
context: React.Context,
selector: (value: T) => S,
equalityFn: (a: S, b: S) => boolean
): S {
const value = useContextSelector(context, selector);
const ref = useRef(value);
if (!equalityFn(ref.current, value)) {
ref.current = value;
}
return ref.current;
}
export default useCustomContextSelector;
Sekarang Anda dapat menggunakan useCustomContextSelector sebagai pengganti experimental_useContextSelector, dengan meneruskan fungsi kesetaraan (equality function) kustom Anda.
Contoh:
import React from 'react';
import ThemeContext from './ThemeContext';
import useCustomContextSelector from './useCustomContextSelector';
const MyComponent = () => {
const theme = useCustomContextSelector(
ThemeContext,
(theme) => theme,
(prevTheme, currentTheme) => {
// Pengecekan kesetaraan kustom: hanya re-render jika primaryColor atau fontSize berubah
return prevTheme?.primaryColor === currentTheme?.primaryColor && prevTheme?.fontSize === currentTheme?.fontSize;
}
);
return (
Teks ini menggunakan warna primer dan ukuran font dari tema.
);
};
export default MyComponent;
Pertimbangan dan Batasan
- Status Eksperimental:
experimental_useContextSelectorsaat ini adalah API eksperimental. Ini berarti API tersebut dapat berubah atau dihapus di versi React mendatang. Gunakan dengan hati-hati dan bersiaplah untuk memperbarui kode Anda jika perlu. Selalu periksa dokumentasi resmi React untuk informasi terbaru. - Peer Dependency: Memerlukan instalasi versi React tertentu secara eksperimental.
- Beban Kompleksitas: Meskipun mengoptimalkan performa, ini memperkenalkan kompleksitas kode tambahan dan mungkin memerlukan pengujian dan pemeliharaan yang lebih cermat.
- Alternatif: Pertimbangkan strategi optimisasi alternatif (misalnya, memoization, pemisahan komponen) sebelum memilih
experimental_useContextSelector.
Perspektif Global dan Kasus Penggunaan
Manfaat dari experimental_useContextSelector bersifat universal, terlepas dari lokasi geografis atau industri. Namun, kasus penggunaan spesifiknya mungkin bervariasi. Sebagai contoh:
- Platform E-commerce (Global): Sebuah platform e-commerce yang menjual produk secara internasional mungkin menggunakan konteks untuk mengelola preferensi pengguna seperti mata uang, bahasa, dan wilayah. Komponen yang menampilkan harga atau deskripsi produk dapat menggunakan
experimental_useContextSelectoragar hanya di-render ulang ketika mata uang atau bahasa berubah, meningkatkan performa bagi pengguna di seluruh dunia. - Dasbor Keuangan (Perusahaan Multinasional): Sebuah dasbor keuangan yang digunakan oleh perusahaan multinasional mungkin menggunakan konteks untuk mengelola data pasar global, seperti harga saham, nilai tukar, dan indikator ekonomi. Komponen yang menampilkan metrik keuangan spesifik dapat menggunakan
experimental_useContextSelectoragar hanya di-render ulang ketika data pasar yang relevan berubah, memastikan pembaruan real-time tanpa beban performa yang tidak perlu. Ini sangat penting di wilayah dengan koneksi internet yang lebih lambat atau kurang andal. - Editor Dokumen Kolaboratif (Tim Terdistribusi): Sebuah editor dokumen kolaboratif yang digunakan oleh tim terdistribusi mungkin menggunakan konteks untuk mengelola state dokumen, termasuk konten teks, pemformatan, dan pilihan pengguna. Komponen yang menampilkan bagian spesifik dari dokumen dapat menggunakan
experimental_useContextSelectoragar hanya di-render ulang ketika konten yang relevan berubah, memberikan pengalaman penyuntingan yang lancar dan responsif bagi pengguna di berbagai zona waktu dan kondisi jaringan. - Sistem Manajemen Konten (Audiens Global): Sebuah CMS yang digunakan untuk mengelola konten bagi audiens global mungkin menggunakan konteks untuk menyimpan pengaturan aplikasi, peran pengguna, atau konfigurasi situs. Komponen yang menampilkan konten dapat bersifat selektif tentang nilai konteks mana yang memicu re-render, menghindari masalah performa pada halaman dengan lalu lintas tinggi yang melayani pengguna dari berbagai lokasi geografis dengan kecepatan jaringan yang bervariasi.
Kesimpulan
experimental_useContextSelector adalah alat yang canggih untuk mengoptimalkan aplikasi React yang sangat bergantung pada Context API. Dengan memungkinkan komponen untuk berlangganan secara selektif pada bagian-bagian spesifik dari nilai Konteks, ini dapat secara signifikan mengurangi re-render yang tidak perlu dan meningkatkan performa secara keseluruhan. Namun, penting untuk menimbang manfaatnya dengan kompleksitas tambahan dan sifat eksperimental dari API ini. Ingatlah untuk memprofil aplikasi Anda, mempertimbangkan teknik optimisasi alternatif, dan menguji komponen Anda secara menyeluruh untuk memastikan bahwa experimental_useContextSelector adalah solusi yang tepat untuk kebutuhan Anda.
Seiring React terus berkembang, alat seperti experimental_useContextSelector memberdayakan para pengembang untuk membangun aplikasi yang lebih efisien dan dapat diskalakan untuk audiens global. Dengan memahami dan memanfaatkan teknik-teknik canggih ini, Anda dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan memberikan aplikasi web berkinerja tinggi kepada pengguna di seluruh dunia.